Ambisi AI MediaTek
MediaTek mengambil contoh dari pedoman Qualcomm dengan merambah ke bidang kecerdasan buatan (AI). Dalam laporan terbaru, terungkap bahwa MediaTek sedang mengembangkan chip baru yang memungkinkan layanan AI pada perangkat untuk ponsel pintar. Artinya, ponsel cerdas yang dilengkapi chip ini akan mampu memberikan respons AI tanpa bergantung pada jawaban berbasis cloud dari pusat data. Hal ini sangat bermanfaat ketika perangkat menghadapi masalah konektivitas dan tidak dapat mengakses cloud.
Qualcomm, di sisi lain, telah meluncurkan chip Gen3 Snapdragon 8 untuk ponsel pintar kelas atas dan chip Gen3 Snapdragon 7 untuk ponsel kelas bawah, yang bertujuan untuk memberdayakan kedua tingkat perangkat dengan kemampuan AI. Sebagai tanggapan, MediaTek telah memperkenalkan chip Dimensity 8300, melengkapi chip Dimensity 9300 yang sudah ada, dengan menargetkan pasar dan tujuan yang sama.
Serangan MediaTek ke dalam chip AI menghadirkan potensi persaingan bagi Qualcomm, karena hal ini mungkin akan mengurangi pangsa pasar Qualcomm di segmen ini.
Dalam perkembangan yang tidak terkait namun penting, sumber industri melaporkan bahwa Meta Platforms, sebelumnya Facebook, telah memilih MediaTek dibandingkan Qualcomm untuk menyediakan chip untuk kacamata augmented reality (AR) generasi pertamanya. Keputusan ini menyiratkan bahwa Qualcomm akan kehilangan potensi pertumbuhan pendapatan karena kehilangan kontrak dengan MediaTek.
Dampak pada Outlook Qualcomm
Perkembangan terakhir ini mungkin menyebabkan beberapa investor mempertimbangkan kembali antusiasme mereka terhadap Qualcomm. Meskipun berita ini tidak berdampak langsung pada posisi Qualcomm, berita ini menyoroti persaingan yang muncul dan potensi hilangnya pendapatan yang mungkin dihadapi Qualcomm di masa depan. Saham Qualcomm, yang mengalami lonjakan sebesar 20% pada bulan lalu dan saat ini diperdagangkan dengan pendapatan 20 kali lipat, tidak lagi memiliki harga yang menarik.
Seiring dengan MediaTek yang memposisikan dirinya sebagai pesaing yang tangguh, dinamika pasar semikonduktor sedang berubah, dan Qualcomm harus mengatasi tantangan ini untuk mempertahankan kepemimpinan pasarnya.